Pengelompokkan dan Sifat-Sifat Unsur Kimia

Pengelompokkan dan Sifat-Sifat Unsur Kimia

A. Pengelompokan Unsur-Unsur Kimia

Berikut perkembangan pengelompokan tabel periodik dari masa ke masa.

1. Pengelompokan unsur  berdasarkan sifat logam dan nonlogam
Pengelompokan ini masih bersifat umum karena sebagian besar unsur-unsur yang sudah  ditemukkan pada masa itu termasuk logam (±70%). Berikut ini sifat-sifat yang digunakan sebagai acuan dalam pengelompokan:
• Sifat logam meliputi :
- Dapat menghantarkan panas dan listrik
- Mudah dibentuk ( ditempa dan digerakkan seperti kawat)
- Mengkilap, terlebih jika digosok
- Umumnya berwujud padat pada suhu kamar
- Bersifat reduktor

• Sifat nonlogam meliputi :
- Tidak Dapat menghantarkan panas dan listrik
- Sukar dibentuk
- Tidak mengkilap (buram)
- Ada yang berwujud padat,cair, dan gas pada suhu kamar
- Bersifat oksidator



2. Pengelompokan unsur  berdasarkan Triad Dobreiner
Tahun 1817, John Wolfgang Dobreiner menyusun unsur menjadi tiga kelompok berdasarkan kenaikan massa atom (nomor massa), yang mana massa atom unsur yang ditengah merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga. Penemuan Dobreiner yang menjelaskan adanya kemiripan sifat ketiga unsur dari masing-masing krlompok.
Contoh :
Li      Na       K

3. Pengelommpokan unsur berdasarkan Hukum  Oktaf Newlands
Tahun 1864 Newlands mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya.
Contoh tabel periodiknya:
1H    2Li    3Be    4B    5C    6N    7O
8F    9Na    10Mg    11Al    12Si    13P    14S
CL    K    Ca    Cr    Ti    Mn    Fe
Co dan Ni    Cu    Zn    Y    In    As    Se
Br    Rb    Sr    Cs dan La    Zr    Bi dan Mo    Po dan Ru










Dalam tabel Newlands tidak terdapat unsur gas mulia karena pada saat itu gas mulia belum ditemukan. Gas mulia ditemukan pertama kali oleh Rayleig dan Ramsay pada tahun 1894, yaitu gas Argon.
 Kelemahan pengelompokan unsur oktaf  Newlands diantaranya hanya cocok untuk unsur dengan massa atom kecil dan terdapat beberapa unsur yang berimpitan, yaitu dalam satu tempat terdapat dua unsur.

4. Tabel periodik modern
Sebelum ditemukan tabel periodik ini, pada tahun 1871, Dmitri Ivanovich Mendeleev telah lebih dulu membuat tabel unsur-unsur yang disusun secara berkala (periodik) sehingga disebut tabel berkala unsur-unsur atau disebut tabel periodik unsur-unsur.  Lalu pada tahun 1915 Henry Moseley telah berhasil menyempurnakan tabel periodik Mendeleev dan sekarang disebut dengan tabel periodik modern dari hasil penelitiannya (1887-1915) .
 Tabel periodik modern disebut juga tabel periodik panjang, merupakan penyempurnaan dari tabel periodik Mendeleev. Perbedaannya, tabel periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan nomor massa, sedangkan tabel periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Pengelompokan unsur-unsur kimia berdasarkan persamaan sifat. Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron.
Berdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam, dan nonlogam.
Berdasarkan elektron valensinya, unsur kimia dikelompokan menjadi golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri atas 8 golongan, yaitu IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Adapun golongan transisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida, dan aktinida.
Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 periode, yaitu periode 1-7. Sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan semakin bersifat nonlogam.


B. Sifat-Sifat Unsur-Unsur Kimia

Sifat-sifat dalam unsur kimia dibagi kedalam sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika meliputi wujud, warna, kekerasan, kelarutan,, konduktivitas listrik dan panas, massa jenis, sifat magnet, jari-jari atom, kalor penguapan, titik didih dan titik leleh. Sedangkan sifat kimia meliputi kereaktifan unsur.

1. Unsur-Unsur Logam Golongan Alkali dan Alkali Tanah
Unsur-unsur dalam golongan alkali dan alkali tanah meliputi unsur-unsur golonggan IA ( 3Li 11Na  19K  37Rb  55Cs  87Fr ) dan IIA ( 4Be 12Mg 20Ca 38Sr  56Ba  88Ra ). Berikut tabel mengenai sifat-sifat unsur logam tersebut:

Sifat Fisika Unsur-Unsur Logam Alkali Tanah
Sifat    Li    Na    K    Rb    Cs
nomor atom                   3    11    19    37    55
Jari-jari atom (pm)    155    190    235    248    267
Jari-jari ion M+(pm)    60    95    133    148    169
Titik leleh (0C)    181    97,8    63,6    38,9    28,4
Titik didih (0C)    1.347    883    774    688    678
Kerapatan (g/cm3)    0,53    0,97    0,86    1,59    1,90
Kekerasan (skala Mohs)    0,6    0,4    0,5    0,3    0,3
Warna nyala    Merah    Kuning    Ungu    Merah    biru


Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali
Sifat    Li    Na    K    Rb    Cs
nomor atom                   4    12    20    38    56
Jari-jari atom (pm)    90    130    174    192    198
Jari-jari ion M+(pm)    3    65    99    113    135
Titik leleh (0C)    1.278    649    839    769    725
Titik didih (0C)    2.970    1.090    1.484    1.384    1.640
Kerapatan (g/cm3)    1,86    1,72    1,55    2,54    3,59
Kekerasan (skala Mohs)    5    2,0    1,5    1,8    2
Warna nyala    Putih    Putih    Merah    Merah tua    hijau


Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali  tanah
Sifat    Li    Na    K    Rb    Cs
Konfigurasi elektron    [He]2s1    [Ne]3s1    [Ar]4s1    [Kr]5s2    [Xe]6s1
Energi ionisasi pertama (kj/mol)    519    498    418    401    376
Keelektronegatifan    1,0    0,9    0,8    0,8    0,7
Potensial elektrode standar (volt)    -3,045    -2,714    -2,925    -2,925    -2,923


Dari tabel-tabel di atas kita dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1) Golongan alkali ( IA )
     a)  Mempunyai satu elektron terluar (ns1)
energi ionisasi rendah (mudah melepaskan elektron).
reduktor kuat (mudah mengalami oksidasi).
sangat reaktif (di alam tidak ada unsur bebasnya).
reaksinya dengan air berlangsung cepat.
titik leleh rendah (lunak), sebab ikatan logam lemah.
     b) Jari-jari atom makin ke bawah makin besar:

makin ke bawah kereaktifan bertambah.
makin ke bawah basanya makin kuat.
makin ke bawah titik leleh makin rendah.
   c) Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya.
   d) Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi
   e) Reaksi nyala:  Na kuning
           K  ungu
   f) Semua senyawa alkali larut baik dalam air.

2) Golongan alkali tanah ( IIA )
   a) Mempunyai dua elektron terluar (ns2):
energi ionisasi rendah, tetapi IA lebih rendah.
reduktor kuat, meskipun tidak sekuat IA.
sangat reaktif, tetapi IA lebih reaktif.
reaksinya dengan air berlangsung lambat.
titik leleh cukup tinggi (keras), sebab ikatan logam lebih kuat dari IA.

   b) Jari-jari atom makin ke bawah makin besar:makin ke bawah kereaktifan bertambah.
makin ke bawah basanya makin kuat.
makin ke bawah titik leleh makin rendah.

   c) Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya.
   d) Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi
   e) Reaksi nyala :  Sr merah
  Ba  hijau.
   f) Senyawa C1-, S2-, dan N03 dari IIA larut baik dalam air.

Senyawa C032- dari IIA tidak ada yang larut. Kelarutan senyawa 504 2- dari IIA makin ke bawah makin kecil (makin sukar larut). Kelarutan basa (OH-) dari IIA makin ke bawah makin besar (makin mudah larut).

2. Unsur-Unsur Logam Golongan Transisi
Unsur transisi dapat didefinisikan sebagai unsur-unsur yang memiliki subkulit d atau subkulit f yang terisi sebagian. Unsur transisi tersebut terdiri dari Sc (Scandium), Ti (Titanium), V (Vanadium),  Cr (Krom), Mn (Mangan),  Fe (Besi), Co (Kobalt), Ni (Nikel), Cu (Tembaga) dan Zn (Seng). Semua unsur transisi mempunyai sifat logam, hal ini terjadi karena unsur transisi memiliki lebih banyak elektron tidak berpasangan.
Sifat umum:
Biloksnya pasti positif,
Pada umumnya mempunyai harga biloks lebih dari 1, kecuali Sc (+3) dan Zn (+2),
Pada umumnya, ionnya berwarna, kecuali Sc2+, Zn2+, dan Ti4+,
Dapat membentuk ion kompleks sebagai atom pusat.
Memiliki ikatan logam yang sangat kuat
Bersifat katalis ( mempercepat reaksi ).
Titik didih dan titik leleh unsur transisi meningkat dari 1.541oC (Skandium) sampai 1.890 oC (Vanadium), kemudian turun sampai 1.083 oC (Tembaga) dan 420 oC (Seng).
Senyawa-senyawa unsur transisi mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu. Adanya bilangan oksidasi lebih dari satu ini disebabkan mudahnya melepaskan elektron valensi. Dengan demikian, energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif lebih kecil dibanding unsur golongan utama.
Kebanyakan dari unsur-unsur dan senyawa logam transisi bersifat paramagnetik (tertarik oleh medan magnet) dan bukan bersifat diamagnetik (tidak tertarik oleh medan magnet).
Sebagian besar ion-ion logam transisi berwarna. Warna-warna khas dari ion logam dapat dilihat dalam tabel berikut:


3. Unsur-Unsur Nonlogam

1) Unsur-Unsur Golongan Halogen
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VIIA di tabel periodik. Kelompok ini dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani.
Sifat unsur-unsur golongan ini adalah :
a. Sangat reaktif (oksidator kuat), beracun.
Oksidator : F2>Cl2>Br2>I2
Reduktor : I->Br->Cl->F-
b. F2 gas kuning pucat, Cl2 gas kehijauan, Br2 cair coklat, I2 padat ungu hitam mudah menyublin.
c. F2 : bereaksi dengan air, lepaskan O2
d. Cl2 : mengalami disproporsionasi,
e. Br2 : paling larut,
f. I2 : sukar larut, tetap larut baik dalam alcohol (iod tincture : antiseptic)
g. Jari-jari atomnya dari bawah keatas semakin kecil.
h. Elektronegatifanya dari kiri kekanan semakin besar.
i. Energi ionosasi dadari kiri ke kanan semakin besar.
j. Afinitas electron dari bawah keatas semakin kecil.

2) Unsur-Unsur Golongan Gas Mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Sifat umum golongan ini adalah:
Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.
Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron valensinya 2, maka gas mulia bersifat kekal dan diberi valensi nol.
Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).


3) Unsur Karbon
Karbon merupakan unsur  yang terletak pada periode 2 golongan IVA dalam sistem periodik. Unsur karbon pada suhu kamar (298 ?K , 1 atm) berbentuk padatan yang berupa Kristal, terdiri atas banyak atom karbon yang berikatan kovalen. Sifat fisika karbon dapat diamati pada tabel berikut:

Sifat    Keterangan
Titik leleh (°C)    3500
Titik didih (°C)    3930
Jari-jari kovalen    0,77
Jari-jari ion    0,15
Warna (arang)    Hitam









Secara umum, sifat kimia karbon antara lain sebagai berikut.
Sangat tidak reaktif,  jika bereaksi, tidak ada kecenderungan atom-atom karbon kehilangan elektron-elektron terluar untuk membentuk ion C4+. Beberapa reaksi unsur karbon diantaranya sebagai berikut.
Karbon ada yang membentuk senyawa organik dan ada juga yang membentuk senyawa anorganik. Senyawa organik di antaranya senyawa hidrokarbon, alkohol, aldehida, keton, ester,dan asam karboksilat, senyawa karbon anorganik di anataranya oksida, karbida, karbonat, sulfida, dan halida.
Atom karbon mempunyai beberapa alotropi, yaitu bentuk struktur yang berbeda dari suatu atom yang sama, antara lain grafit, intan, fuleren, bulkyball, dan arang.
Karbon dalam bentuk senyawa H2CO3 dapat terionisasi (larut) di dalam air.
Mempunyai energy ionisasi sebesar 11,3 kJ/mol.
Mempunyai nilai keelektrponegatifan sebesar 2,5.

4) Unsur Nitrogen
Terletak pada periode 3 golongan VA, berwujud gas pada suhu ruangan standar. Sifat fisika unsur nitrogen:

Sifat    Keterangan
titik leleh (oC)    -210
titik didih (oC)    -196
jari-jari kovalen (A)    0,75
jari-jari ion (N3+) (A)    1,71
jari-jari ion (N5+) (A)    0,11
warna pada suhu kamar    gas tidak berwarna


Sifat kimia unsur nitrogen:
Kurang reaktif, terlihat dari banyaknya proses di alam yang tidak melibatkan nitrogen melainkan oksigen meskipun komposisi terbesar udara adalah nitrogen (78%). Berikut beberapa reaksi nitrogen.
Dapat bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor). Nitrogen sebagai oksidator mempunyai biloks -1, -2, dan -3, sedangkan sebagai reduktor mempunyai biloks +1, +2, +3, +4, dan +5. Biloks nitrogen yang paling umum adalah -3, +3, dan +5.
Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol.
Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0.


5) Unsur Oksigen
Terletak pada periode 3 golongan VIA. Berwuju gas pada suhu ruang: 298 K, 1 atm. Sifat fisika unsur oksigen:

Sifat    Keterangan
titik leleh (oC)    -218,8
titik didih (oC)    -183,0
jari-jari kovalen (A)    0,73
jari-jari ion (O2-) (A)    1,4
warna pada suhu kamar    gas tidak berwarna


Sifat kimia unsur oksigen
Mempunyai elektron terluar sebanyak 6 elektron dengan biloks -2.
Mempunyai 2 alotrop, yaitu gas oksigen (O2) dan ozon (O3).
Mengalami reaksi oksidasi dengan sebagian besar unsur membentuk senyawa oksida (contoh: Na2O), peroksida (contoh: Na2O2), superoksida (contoh: NaO2), dan senyawa-senyawa karbon.
Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol.
Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0.


4. Unsur-Unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur yang menempati periode ketiga antara lain Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Sifat-sifat umum unsur-unsur tersebut berurut dari Na sampai Ar adalah sebagai berikut:
 Jari-jari semakin kecil karena jumlah e- valensinya semakin banyak.
 Sifat logam semakin berkurang
Sifat basa berkurang, sifat asam bertambah
Sifat reduktor berkurang, oksidator bertambah
 Energi ionisasi bertambah
Keelektronegatifan bertambah
Kelogaman: Na, Mg, Al ( logam ), Si ( semilogam ), P, S, Cl, Ar ( bukan logam )
Semakin bersifat oksidator
Konduktor: Na, Mg, Al. Bersifat Isolator: Si, P, S, Cl, Ar
Kekuatan basa: semakin bersifat asam










BESI DAN BAJA
A. BIJIH BESI (IRON ORE)
Bijih besi adalah bahan baku utama untuk pembuatan besi kasar, sedangkan besi kasar tersebut adalah bahan baku untuk pembuatan besi tempa, besi tuang dan baja.
Bijih besi didapat dari hasil penambangan bijih besi. Sedangkan bahan-bahan lain yang bercampur dengan bijih tersebut selain kotoran yang merugikan antara lain belerang ,pospor silika , tanah liat juga ada kotoran yang menguntungkan antara lain emas, platina, perak.
Adapun yang termasuk bijih besi tersebut antara lain:
1. HAEMATITE ( Fe2O3 )
Bijih besi jenis ini, mempunyai kandungan besi sekitar 65 – 70 %
Sedangkan warnanya adalah: merah tua sampai hitam.
Berat Jenis : sekitar 4,5 s/d 5,3
Bijih besi ini banyak terdapat di negara: India ,Brasilia, Rusia, Spanyol , AS dan Afrika serta Jerman.
2. MAGNETITE ( Fe3 O4)
Kandungan besinya sekitar 70 % s/d 73% ,Bijih besi ini merupakan bijih besi yang terbanyak mengandung kadar besi, sedangkan warnanya :hitam atau abu-abu ,Berat jenisnya berkisar: 4,9 s/d 5,2 ,Bijih besi ini sangat kuat dan keras.
Bijih besi ini banyak terdapat di Negara: India, Swedia, Rusia, A S, Norwegia dan Kanada.
3. PYRITIES (FeS2 )
Bijih besi ini termasuk besi sulpat, dengan kandungan besinya berkisar 45 s/d 47 %, sedangkan warnanya kuning sampai coklat
Berat Jenis berkisar : 4,8 s/d 5,1
Bijih besi ini banyak terdapat di negara: India, AS, Rusia dan Kanada.
4. LIMONITE (2Fe2O3.3H2O )
Bijih besi ini disebut juga sebagai Hydratited-Haematite, warnanya dari kuning sampai hitam, dan kandungan Fe nya sekitar 60 %, sedang kadar air sekitar 14,5 %,Berat jenisnya berkisar: 3,6 s/d 4 . Bijih besi ini terdapat di negara: India, Jerman dan AS.
5. SIDERITES (FeCO3).
Kandungan besinya sekitar 40 s/d 48 % ,sedangkan Berat jenisnya berkisar: 3,7 s/d 3,9 Warnanya kuning sampai coklat. Terdapat di negara: Rusia dan Inggris.
B. PIG IRON (BESI KASAR)
Besi kasar adalah hasil pemurnian tingkat pertama dari pada bijih besi. Kandungan besinya berkisar: 92 s/d 95% dan kadar karbonnya sekitar 3 s/d 4% ,selain itu masih ada sedikit kandungan belerang, pospor dan mangaan.
Besi kasar adalah bahan utama pembuatan
1. Besi tuang ( cast iron )
2. Besi tempa (wrought iron )
3. Baja (steel )
Proses Pembuatan Besi Kasar.
Ada beberapa tahapan untuk pengolahan bijih besi menjadi besi kasar, antara lain :
Dressing of iron ores (proses pencucian )
Calcination and roasting (proses pemanggangan
Smelting (proses peleburan ) .
BAJA
B. PENGUJIAN BAJA – BAJA TULANG.
Sesuai dengan PBI 71 N I .2 pasal 3.7 maka setiap baja tulangan maupun baja yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik baja ,yang terkenal dapat dipakai. Pada umumnya setiap pabrik baja tulangan mempunyai standard mutu dan jenis baja sesuai dengan yang berlaku di negara yang bersangkutan. Pada umumnya baja tulangan yang terdapat di pasaran Indonesia dapat dibagi dalam mutu,lihat tab
Mutu    Sebutan    Tegangan leleh karakteristik atau tegangan karakteristik yang memberikan regangan tetap 0,2 %
U-22
U-24
U-32
U-39
U-48    Baja lnk
Baja lnk
Baja Sdg
Baja Krs
Baja Krs    2200
2400
3200
3900
4800
Keterangan:
Yang dimaksud dengan tegangan leleh karakteristik dan tegangan karakteristik yang memberikan regangan 0,2% adalah tegangan yang bersangkutan ,dimana dari sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan kemungkinan adanya tegangan yang kurang dari tegangan tersebut ,terbatas sampai 5 % saja.
Apabila baja tulangan dengan mutu yang meragukan (yang dikeluarkan oleh pabrik yang kurang dikenal), maka baja tulangan tersebut harus diperiksa oleh lembaga pemeriksaan bahan yang telah diakui.
Baja Tulangan Ada dua Jenis, Yaitu:
1. Baja tulangan polos (BJTP)
2. Baja tulangan deform (BJTD), yaitu baja tulangan yang diprofilkan.
Pengujian Tarik Baja Tulangan.
Pengujian Tarik Baja Tulangan adalah suatu pengujian yang bertujuan untuk mencari nilai-nilai tegangan leleh, tegangan maksimum, regangan leleh, regangan maksimum , modulud elastisitas baja tulangan.
Dari hasli pengujian tersebut akan diketahui kekuatan dan mutu dari baja tulangan tersebut.
Pengujian Lengkung
Percobaan lengkung adalah pengujian mekanis secara statis dengan maksud untuk mengetahui sifat mampu lengkung dari logam yang digunakan sebagai bahan uji.
Pengujian Pukulan (impact Loading Test).
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui sifat bahan logam yang mengalami beban bentur atau kejut pada berbagai temperatur.
K A Y U
Pandangan Umum
Kita telah mengenalnya, bahwa kayu sebagai bahan bangunan sudah lama digunakan.
Kayu merupakan bahan bangunan pertama yang dikenal oleh manusia dalam sejarah keberadaan umat manusia.
Kayu sebagai bahan bangunan mempunyai beberapa kelebihan ,dibandingkan bahan bangunan lain seperti baja dan beton.
Kelebihan-kelebihan itu antara lain:
1. Di Indonesia kayu mudah didapat dan bisa didapat pada sembarang tempat/hutan di Indonesia.
2. Kayu sebagai bahan bangunan ,mudah diangkut dan apabila perlu dibuat balok dengan ukuran kecil ,sehingga proses pengangkutannya mudah.
3. Mudah cara pengerjaan kayu, dan apabila terjadi kekeliruan dalam pembuatan mudah merubahnya.
4. Kayu cukup baik untuk pekerjaan didalam air ,karena kayu tidak mungkin berkarat ,dengan syarat kayu harus terendam dalam air terus.
5. Kayu adalah bahan bangunan yang baik untuk pekerjaan penyekat panas, penyekat suara dan lain-lain.
Sifat fisik kayu:
Beberapa hal yang tergolong dalam sifat kayu adalah: Berat Jenis (BJ), keawetan alami, warna, higroskopik, berat, kekerasan .
Berat Jenis (B J).
Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda ,berkisar antara 0,20 s/d 1,28 . Berat jenis merupakan petunjuk penting bagi aneka sifat kayu. Makin berat kayu itu, umumnya makin kuat pula kayunya.
Berat jenis diperoleh dari perbandingan antara berat suatu volume kayu tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standar.
Keawetan alami kayu:
Yang dimaksud dengan keawetan alami ialah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti: jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan mahluk yang lainnya.
Warna Kayu:
Ada beraneka macam warna kayu antara lain: warna kuning, coklat muda, coklat tua ,kehitam-hitaman dan lain-lain.
Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.
Higroskopik.
Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembaman. Suatu petunjuk bahwa kelembaman kayu sangat dipengaruhi oleh.
Kelembaman dan suhu udara pada suatu saat.
Dengan masuknya air ke dalam kayu, maka berat kayu akan bertambah . Selanjutnya masuk dan keluarnya air dari kayu menyebabkan kayu itu basah atau kering. Akibatnya kayu akan mengembang atau menyusut.
Tekstur.
Tekstur ialah ukuran relatif sel-sel kayu. Yang dimaksud dengan sel kayu ialah serat-serat kayu, Jadi dapat dikatakan tekstur ialah ukuran relatif serat-serat kayu .
Berdasarkan teksturnya jenis kayu digolongkan menjadi:
a. Kayu bertekstur halus, contoh kayu giam, lara ,kulim dll.
b. Kayu bertekstur sedang , contoh kayu jati, snokeling dll.
c. Kayu bertekstur kasar, contoh Kayu meranti, kampas dll
Serat.
Bagian ini terutama menyangkut sifat kayu, yang menunjukan arah umum sel-sel kayu di dalam kayu terhadap sumbu batang pohon asal potongan tadi . Arah serat dapat ditentukan oleh arah alur-alur yang terdapat pada permukaan kayu.
Berat Kayu.
Berat sesuatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air yang dikandung dari zat-zat ekstraktif di dalamnya. Berat jenis kayu dapat digolongkan menjadi:
Kelas berat kayu    Berat Jenis
a. Sangat berat
b. Berat
c. Agak Berat
d. Ringan    Lebih besar dari 0.90
0,75 – 0,90
0.60 – 0,75
Lebih kecil dari 0,60
Sejarah
(Anglo-Saxon, Seolfor siolfur; Latin argentum). Perak telah dikenal sejak jaman purba kala. Unsur ini disebut dalam Alkitab. Beberapa tempat buangan mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM.

Sumber-sumber
Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite (Ag2S) dan horn silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting untuk menambang perak. Di dunia belahan barat Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika Serikat merupakan negara-negara penghasil perak.

Produksi
Perak juga dapat diambil dalam proses pemurnian tembaga secara elektrolisis. Perak yang dijual secara komersil mengandung setidaknya 99.9% perak. Perak murni dengan kandungan 99.999+% juga tersedia secara komersil.

Sifat-sifat
Perak murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit lebih keras dibanding emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk, terkalahkan hanya oleh emas dan mungkin palladium. Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil. Elemen ini sangat stabil di udara murni dan air, tetapi langsung ternoda ketika diekspos pada ozon, hidrogen sulfida atau udara yang mengandung belerang.

Kegunaan
Perak sterling digunakan untuk perhiasan, perabotan perak, dsb. dimana penampakan sangat penting. Campuran logam ini biasanya mengandung 92.5% perak, dengan sisanya tembaga atau logam lainnya. Perak juga merupakan unsur penting dalam fotografi, dimana sekitar 30% konsumsi industri perak digunakan untuk bidang ini. Perak juga digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah dan perak-cadmium. Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak. Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan sebagai lapisan pada gelas atau logam lainnya dengan metoda chemical deposition, electrode position atau dengan cara penguapan. Ketika perak baru saja didepositkan, lapisan ini merupakan reflektor cahaya paling baik. Tapi lapisan ini juga cepat rusak dan ternoda dan kehilangan reflektivitasnya. Walau lapisan perak bagus untuk cahaya, ia sangat buruk untuk memantulkan sinar ultraviolet. Silver fulminate, bahan peledak yang kuat, kadang-kadang terbentuk saat pembentukan perak. Silver iodide digunakan untuk membuat hujan buatan. Silver chloride memiliki sifat-sifat optikal yang unik karena bisa dibuat transparan. Silver nitrate, atau lunar caustic, yang merupakan senyawa perak yang penting banyak digunakan di bidang fotografi. Selama beratus-ratus tahun, perak telah digunakan sebagai bentuk pembayaran dalam bentuk koin oleh banyak negara. Belakangan ini sayangnya, konsumsi perak telah jauh melebihi produksi.

Penanganan
Walau unsur perak itu sendiri tidak beracun, banyak senyawa garamnya sangat berbahaya. Exposisi pada perak (baik logam maupun senyawa-senyawanya yang dapat larut) di udara jangan sampai melebihi 0.01 g/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu). Senyawa-senyawa perak dapat diserap dalam sistim sirkulasi tubuh dan hasil reduksi perak dapat terdepositkan pada banyak jaringan tubuh. Sebuah kondisi (argyria) dapat menimbulkan pigmen-pigmen abu-abu pada kulit tubuh dan selaput-selaput mucous. Perak memiliki sifat-sifat yang dapat membunuh bakteri tanpa membahayakan binatang-binatang besar.


Sifat Magnesium
  06:00   Mukhamad Aziz   No comments

Magnesium adalah logam yang kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga lebih ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam jika dibiarkan pada udara. Dalam bentuk serbuk, logam ini sangat reaktif dan bisa terbakar dengan nyala putih apabila udaranya lembab. Apabila pita logam magnesium dibakar lalu direndam dalam air, maka akan tetap terbakar hingga pita magnesiumnya habis. Magnesium, ketika dibakar dalam udara, menghasilkan cahaya putih yang terang. Ini digunakan pada zaman awal fotografi sebagai sumber pencahayaan (serbuk kilat). Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3. Massa atom relatimya adalah 24, dan nomor atomnya 12. Magnesium meleleh pada suhu 111°C.
Pembuatan Logam Magnesium
Magnesium tergolong logam ringan, dan tahan terhadap karat berkat lapisan oksida magnesium.Magnesium alloy dapat di tuang pada cetakan pasir dan juga dapat dilas dan di mesin.Biji magnesium yang banyak kita kenal adalah Magnesit/ Magnesium karbonat) MgCO3, Dolomite CaCO3, MgCO3, carolite MgCl2KCl6 H2O.Proses pembuatan magnesium dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut :
a. Elektrolisis air laut
Logam-logam alkali tanah diproduksi melalui proses elektrolisis lelehan garam halida (biasanya klorida) atau melalui reduksi halida atau oksida. Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan MgCl2. Air laut mengandung sumber ion Mg2+ yang tidak pernah habis. Rumah tiram yang banyak terdapat di laut mengandung kalsium karbonat sebagai sumber kalsium. Pembuatan logam magnesium dari air laut telah dikembangkan oleh berbagai industri kimia seperti ditunjukkan pada gambar berikut

Pembuatan logam magnesium dari air laut
Jika rumah tiram dipanaskan, CaCO3 terurai membentuk oksida:
CaCO3⎯→CaO(s) + CO2(g)
Penambahan CaO ke dalam air laut dapat mengendapkan magnesium menjadi hidroksidanya:
Mg2+(aq) + CaO(s) + H2O(��)⎯⎯→ Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)
Selanjutnya, Mg(OH)2 disaring dan diolah dengan asam klorida menjadi magnesium klorida.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) ⎯⎯→MgCl2(aq) + 2H2O(��)
Setelah kering, garam MgCl2 dilelehkan dan dielektrolisis:
MgCl2(��) ⎯E⎯lek⎯troli⎯sis 1⎯.700°⎯→ Mg(��) + Cl2(g)
b. Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] +  FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
c. Thermal proses
Thermal proses adalah didasarkan pada reduksi magnesium oksida dengan karbon, silikon atau unsur lain pada temperatur dan vakum yang tinggi.-Reduksi pendahuluan bijih
-Reduksi penguapan dan pengembunan uap magnesium
-Peleburan kristal (condensat crystal) menjadi magnesium kasar.

a. anode
b. cathode
c. dinding pemisah (hood)
 
Pemanfaatan Logam Magnesium Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pemanfaatan  magnesium, terutama magnesium oksida digunakan sebagai bahan refraktori untuk menghasilkan besi, kaca, dan semen. Dalam bentuk logam, kegunaan utama unsur ini adalah sebagai bahan tambah logam dalam aluminium. Logam aluminium-magnesium ini biasanya digunakan dalam pembuatan kaleng minuman, digunakan dalam beberapa komponen otomotif dan truk , serta dapat melindungi struktur besi seperti pipa-pipa dan tangki air yang terpendam di dalam tanah terhadap korosi.
Magnesium memegang peranan amat penting dalam proses kehidupan hewan dan tumbuhan. Magnesium terdapat dalam klorofil, yaitu yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Magnesium juga mengambil peranan dalam replikasi DNA dan RNA yang mempunyai peranan amat penting dalam proses keturunan semua organisme. Di samping itu magnesium mengaktifkan berbagai enzim yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh manusia dan dijadikan sebagai obat penetralisir asam lambung.

Peran Logam Magnesium Bagi Tubuh
Logam magnesium merupakan salah satu logam yang penting peranannya dalam system biologi sutu organisme baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Pada kehidupan sehari-hari , logam magnesium mempunyai berbagai fungsi antara lain :
Magnesium membantu menjaga fungsi otot dan syarat yang normal.
Magnesium mempertahankan ritme jantung hingga menjadi stabil.
Magnesium membantu penguatan tulang.
Magnesium dapat menghambat penumbuhan kanker otak
magnesium dapat mengobati sakit asma akut.
Magnesium berfungsi dalam metabolisme energi dan sintesa protein.
Magnesium dapat mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
Magnesium berfungsi sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
Digunakan sebagai pupuk.
Pengaruh pada tubuh manusia jika kekurangan magnesium dalam tubuh adalah
Menyebabkan peningkatan kadar adrenalin,menimbulkan perasaan cemas.
Menyebabkan penyembulan katup mitral, meningkatkan tingkat perasaan cemas.
Kehilangan nafsu makan
Depresi
Menyebabkan darah tinggi dan osteoporosis
Kontraksi otot serta kram
Kejang koroner

 Sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan :



Magnesium adalah logam yang kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga lebih ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam jika dibiarkan pada udara. Dalam bentuk serbuk, logam ini sangat reaktif dan bisa terbakar dengan nyala putih apabila udaranya lembab. Apabila pita logam magnesium dibakar lalu direndam dalam air, maka akan tetap terbakar hingga pita magnesiumnya habis. Magnesium, ketika dibakar dalam udara, menghasilkan cahaya putih yang terang. Ini digunakan pada zaman awal fotografi sebagai sumber pencahayaan (serbuk kilat). Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3. Massa atom relatimya adalah 24, dan nomor atomnya 12. Magnesium meleleh pada suhu 111°C

Keberadaan magnesium di alam tidak berada dalam keadaan bebas melainkan ditemukan dalam mineral seperti dolomin,  magnesit zedin,  epsonil dan brukit
Pembuatan logam magnesium dapat dilakukan dengan elektrolisis leburan garam magnesium.
Pemanfaatan  magnesium, terutama magnesium oksida digunakan sebagai bahan refraktori untuk menghasilkan besi, kaca, dan semen. Dalam bentuk logam, kegunaan utama unsur ini adalah sebagai bahan tambah logam dalam aluminium. Logam aluminium-magnesium ini biasanya digunakan dalam pembuatan kaleng minuman, digunakan dalam beberapa komponen otomotif dan truk , serta dapat melindungi struktur besi seperti pipa-pipa dan tangki air yang terpendam di dalam tanah terhadap korosi.
Logam Mg merupakan logam penting dalam sistem biologi makhluk hidup. Magnesium membantu menjaga fungsi otot dan saraf yang normal.
Metode analisis logam magnesium  dapat dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan atom (AAS) dan secara kualitatif dengan melakukan tes uji nyala.

Comments

Popular Posts